KEPRINOW.COM, Merauke – Jika beberapa bulan lalu, diluncurkan penerbangan perintis untuk membawa beras ke Oksibil, Pegunungan Bintang, maka peluncuran dilakukan untuk sembilan kebutuhan pokok lainnya dari Merauke ke Oksibel Pegunungan Bintang.
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana mengucapkan, terima kasih kepada pemerintah pusat yang memberikan perhatian kepada masyarakat yang ada di Pegunungan Bintang sehingga menyediakan pesawat cargo untuk mengangkut barang-barang kebutuhan masyarakat dari Merauke ke Oksibil.
Setiap minggunya akan ada tiga kali penerbangan dari Merauke ke Pegunungan Bintang yang 100 persen ditanggung pemerintah pusat. Secara tehnis, lanjut bupati, pihaknya akan memberi kode khusus untuk barang-barang yang biaya pengirimannya ditanggung 100 persen oleh Pemerintah Pusat.
‘’Agar harga yang diterima masyarakat di Pegunungan Bintang sama dengan harga yang ada di Merauke,’’ imbuhnya. Selain itu, lanjutnya, nantinya akan diatur, sehingga barang yang pengirimannya 100 persen di tanggung pemerintah tersebut bisa jatuh ke OAP yang ada di Pegunungan Bintang.
‘’Kita juga usahakan agar pesawat cargo yang turun dari Pegunungan Bintang bisa membawa hasil pertanian yang ada di sana,’’ urainya. Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Moda Transportasi dan Keselamatan Perhubungan Udara, Kris Kuntadi menjelaskan, adanya pesawat kargo yang 100 persen disubsidi pemerintah pusat lewat Kementerian Perhubungan Udara untuk menurunkan varitas harga yang ada di Pegunungan khususnya di Pegunungan Bintang.
‘’Tujuan pemerintah memberikan subsidi 100 persen agar divaritas harga antara di gunung dan di pesisir bisa turun,’’ urainya. Menurutnya, dengan adanya tol laut dari Surabaya ke Merauke telah mampu menurunkan harga. Meski turun, viritas harga antara pesisir dan gunung sangat tinggi.
‘’Mengapa karena angkutan udaranya sangat mahal. Karena itu, kita membutuhkan program yang namanya jembatan udara, jembatan udara yakni kargo yang megangkut barang logistik dari Merauke ke Pegunungan Bintang atau Oksibel dengan biaya 100 persen ditangung dari Kementrian Perhubungan,’’tuturnya.
Kris menambahkan, bahwa dengan adanya cargo perintis yang 100 persen ditanggung pemerintah pusat tersebut, perlu pengawasan dari pemerintah agar barang yang dikirim lewat cargo perintis tersebut tidak dimainkan sehingga masyarakat tetap membeli dengan harga yang tinggi.
‘’Ini yang harus menjadi perhatian Pemkab Pegunungan Bintang nantinya,’’ tambahnya. Kabandara Mopah Merauke Thomas Alpa Edison Pepuho, menjelaskan bahwa nantinya setiap minggunya akan ada tiga kali penerbangan dimana setiap penerbangan akan membawa logistik 6 ton dari Merauke ke Pegunungan Bintang. Begitu juga sebaliknya. ‘’Diharapkan dari Oksibil bisa membawa logistik 6 ton ke Merauke. Diharapkan dari Oksibil bisa membawa sayur mayur dan hasil-hasil lainnya,’’jelasnya.(ifp)