KEPRINOW.COM, Batam – Polemik dan perpecahan kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) telah memunculkan empat versi kepengurusan.
Akibatnya, kondisi tersebut ikut mempengaruhi pergerakan pemuda di Provinsi Kepri, khususnya Kota Batam.
Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) DPD KNPI Provinsi Kepri versi Harris Pratama, Dicky Wijaya, pun tak tinggal diam dan turut bersikap mengenai polemik yang terjadi.
Dicky mengajak agar para pengurus dan pemuda meninggalkan konflik dan kembali bersatu.
“Sebetulnya, kita berharap ini tak terjadi. Yang mendapat pengakuan itu adalah kubu Ryano Panjaitan. Saya berharap, di Kepri dan Batam bisa kembali satu komando,” ungkap Dicky kepada Tribun Batam, Jumat (2/9/2022).
Ia tak ingin dinamika yang terjadi di pusat membuat kepengurusan KNPI di Kepri malah terkotak-kotak.
Apalagi titik terang untuk Ryano Panjaitan memimpin Ketua Umum KNPI sudah didapatkan.
“Sebelumnya, dari dulu saya sudah berkomitmen bahwa kita akan bergerak asalkan kepengurusan kita memiliki dasar hukum dari Kementerian Hukum dan HAM. Namun, di kubu kami itu belum ada. Jadi mari rapatkan barisan,” sambungnya.
Bahkan, Dicky mengaku siap mundur dari MPI DPD KNPI Kepri versi Harris Pratama dengan kondisi terbaru saat ini.
“Saya sama Ketua Teddy Nuh sudah pernah berbincang. Apabila versi Harris yang mendapat SK Kemenkumham, maka beliau yang mundur. Tapi sebaliknya, jika versi Harris tidak dapat, saya juga akan mundur dari kepengurusan KNPI,” tambah Dicky.
Dengan kondisi ini, Dicky juga berharap agar seluruh pengurus KNPI Kepri beda versi pun dapat duduk bersama dalam waktu dekat.
Salah satu agendanya yang bisa dibahas tentu mengenai pergerakan ke depan.
“Konflik tak menjadikan situasi dinamis tapi membuat iklim pergerakan jadi tidak baik. Ayo kita duduk bersama. Kita konsolidasi lagi. Karena Batam dan Kepri yang sudah bagus jangan sampai ada irisan akibat persoalan yang sebelumnya,” katanya.
Sumber : Tribunbatam
