KEPRINOW.COM, Jakarta – Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Bekasi, Kusnanto Saidi buka suara soal video beredar di media sosial yang memperlihatkan pasien diperiksa petugas di atas mobil pikap dan terbaring di tikar.
Ia membenarkan peristiwa itu terjadi pada Jumat (25/6) pagi ini. Menurutnya mereka yang tampak di video itu tengah menunggu pemeriksaan awal terkait Covid-19.
“Ini adalah tenda darurat triase (proses penentuan atau seleksi pasien) Covid. Jadi begitu pasien datang, tunggu dulu triase, screening apakah PCR negatif atau positif. Nah sambil menunggu itu pasien tidak mau duduk di kursi roda, maunya tiduran,” kata Kusnanto dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat.
Kusnanto mengatakan sebenarnya di dalam tenda darurat telah tersedia 30 tempat tidur. Namun ia menyebut, saat itu kondisinya telah penuh diisi pasien.
“Nah kebetulan kita hanya 30 bed. Ternyata pasien melebihi dari 30 bed,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya menjadikan lorong di salah satu gedung rumah sakit untuk tempat triase dan disediakan sebanyak 15 tempat tidur.
“Dan saya diinstruksikan juga oleh Pak Wali Kota untuk menambah satu lantai tempat tidur di Gedung E berjumlah 45 bed, untuk mengurai pasien dan Insya Allah sore ini atau besok pagi bisa beroperasional,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan kondisi di RSUD beredar di media sosial. Dalam video berdurasi kurang dari setengah menit itu terlihat kondisi di halaman rumah sakit.
Video menunjukkan ada sejumlah orang dengan tangan terinfus tidur di tikar dekat tenda darurat. Ada juga yang terlihat duduk di kursi roda.
Selain itu, ada seorang ibu yang tergeletak di sebuah mobil bak terbuka. Seorang tenaga kesehatan ber-APD terlihat menangani ibu tersebut. (cnni)