Sabtu, Juli 27, 2024
spot_img

Satgas Pantau 6 Indikator Penularan Covid-19 Jelang Nataru

KEPRINOW.COM, Jakarta – Menjelang periode perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), pemerintah memantau enam indikator penularan Covid-19. Hal ini tak lepas dari peningkatan kasus Covid-19 di berbagai kabupaten/kota.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, enam indikator yang dipantau tersebut, yakni angka kasus aktif, angka reproduksi efektif Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) di Rumah Sakit Wisma Atlet, cakupan vaksinasi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dan mobilitas warga. Demikian dikatakan Wiku dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Wiku menjelaskan detail, meski angka kasus Covid-19 mingguan menurun, namun masih ditemukan angka kasus aktif yang cenderung mengalami peningkatan selama empat hari berturut-turut sejak 23 November 2021.

Pada 23 November, angka kasus aktif Covid-19 naik dari sekitar 7.900 menjadi 8.000 kasus di hari berikutnya. Peningkatan itu kembali terjadi mencapai 8.200 kasus pada November 2021.

Menurut Wiku, kasus aktif Covid-19 di Pulau Jawa-Bali dilaporkan meningkat dari 3.600 kasus pada 23 November menjadi 3.800 kasus pada 28 November 2021.

Selain itu, BOR ruang isolasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, dalam dua hari terakhir juga meningkat dari 2,94 persen jadi 3,67 persen.

“BOR di Wisma Atlet meningkat di November dari 1,76 persen menjadi 2,2 persen,” katanya.

Meski terbilang kecil, peningkatan keterisian tempat tidur pasien di RSDC Wisma Atlet tetap harus diwaspadai. Selain itu, pemerintah juga mewaspadai adanya peningkatan angka reproduksi efektif atau angka reproduksi penyakit dalam periode waktu tertentu setelah adanya intervensi.

“Meskipun angka reproduksi efektif masih di bawah 1 persen, namun perlu diwaspadai bahwa angka reproduksi efektif juga meningkat dalam lima pekan terakhir. Indonesia mengalami peningkatan dari 0,96 menjadi 0,98,” katanya.

Sementara, peningkatan angka reproduksi efektif terjadi di semua pulau, kecuali Maluku dan Nusa Tenggara. “Reproduksi efektif di tingkat pulau juga berkisar antara 0,95 hingga 0,99, di mana angka ini sudah mendekati 1,” katanya.

Wiku juga mengemukakan bahwa mobilitas penduduk sudah cenderung meningkat, di mana penggunaan kereta api meningkat hingga lima kali lipat dalam lima bulan terakhir. Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan kereta api pada Juli 2021 adalah sekitar 100 ribu penumpang dan pada November 2021 jumlahnya meningkat menjadi hampir 600 ribu orang.

“Mobilitas (penumpang yang menggunakan) pesawat terbang juga meningkat 350 persen dalam lima bulan terakhir. Jumlah perjalanan pesawat pada Juli 350 ribu, pada November meningkat menjadi sekitar 1,6 juta,” katanya.

Idealnya, peningkatan mobilitas warga diikuti dengan peningkatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Namun yang terlihat dari data-data tidak demikian.

“Dalam pekan terakhir cakupan desa/kelurahan yang patuh memakai masker dan jaga jarak mengalami penurunan,” katanya. (cnni)

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER