KEPRINOW.COM, Batam – Setelah melalui pertemuan yang alot antara DPRD Batam dan seratusan perwakilan Warga sekitar Tembesi yang berdampak akibat pembangunan jalan lingkar di kawasan itu, akhirnya proyek dihentikan sementara.
Penghentian proyek disebut-sebut senilai sekitar Rp16 Miliar rupiah itu, diakibatkan belum tuntasnya summary bagi masyarakat yang berdampak.
Oleh sebab itu, mengingat menimbang gelombang protes warga setempat atas pengerjaan sekitar jalan ke kawasan wisata Jembatan Barelang itu, maka diminta kepada kontraktor pelaksana agar menahan diri dulu.
“Surat sudah dilayangkan dua kali artinya sudah SP2 kepada masyarakat, namun kami Dewan minta agar diperhatikan keluhan warga ini,” ulas Pimpinan Rapat Komisi I DPRD Batam Senin (15/03/2021) di Ruang Rapat DPRD Batam yang memediasi kegiatan ini.
Proyek yang didanai APBD Batam TA 2021, yang akan berjalan dan dikerjakan dilokasi sekitar Tembesi yang sering macet itu juga akan didukung dari dana APBN, yang dibandrol senilai Rp20 Miliar rupiah oleh Satuan Kerja Jalan Nasional (Satker Jalnas) Departemen PUPR Propinsi Kepri.
Memang akan menjadikan lokasi jalan raya setempat semakin membaik, namun hak-hak warga juga harus diperhatikan sebelum proyek dilaksanakan,ujar Sarumaha kepada wartawan usai rapat itu.
“Sama-sama kita lihat dalam rapat, bahwa sebagian masyarakat komplen sebab katanya belum disosialisasi,” sebut Utusan Sarumaha yang juga seorang Lawyer terkenal di Batam ini.
Sebaiknya semua harus dibicarakan dulu, sehingga tidak ada yang dirugikan terutama dari pihak masyarakat yang sangat berdampak. Terutamata pada masa pandemic Covid-19 ini, kata legislator dari partai Hanura ini.
Hadir dalam rapat itu dari sejumlah unsur Pemerintah Kota Batam dari Dinas Bina Marga (BM) dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Batam, Kepala Dinas Ir Yumasnur tidak hadir, ia diwakili abknya Kabid Bina Marga Ir Dohar HSB, Juga ada dari unsur BP Batam yakni utusan dari Dirpam BP Batam. Ada Camat,Lurah dan RT RW setempat dan banyak warga ibu-ibu dan lelaki dewasa yakni warga setempat yang dikenal berdagang di lokasi yang hendak dibangun itu. (Robert)
