Sabtu, Juli 27, 2024
spot_img

Menkes: 85 Juta Dosis Vaksin Sinovac Siap Digunakan Awal Agustus 2021

KEPRINOW.COM, Jakarta – Indonesia kembali kedatangan 14 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk pada Rabu (30/6) pukul 12.30 WIB di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

Vaksin diangkut menggunakan Maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891. Vaksin tersebut akan dikemas ke dalam tujuh kontainer besar jenis RAP E2 menggunakan tiga truk flatbad.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kedatangan vaksin kali ini, menambah jumlah bahan baku vaksin Sinovac yang telah dimiliki oleh pemerintah, dengan total keseluruhan mencapai 105 juta dosis.

“Ini masih dalam bentuk bahan baku. Artinya perlu proses sekitar satu bulan di Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi yang siap di pakai,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui Youtube, Setpres, Rabu (30/6/2021).

Setelah diproses, terang Menkes, dari 105 juta bahan baku vaksin Sinovac akan menghasilkan 85 juta vaksin siap pakai di awal Agustus 2021 mendatang.

“Itu akan siap pada satu bulan sejak sekarang,” Menkes menjelaskan.

Ia menegaskan, jumlah vaksin yang diterima oleh Pemerintah semakin banyak. Termasuk vaksin gratis donasi dari Covax GAFI.

“Kita bulan ini juga akan masuk dari Astrazeneca. Bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer. Sehingga jumlah vaskin yang masuk di semester kedua tahun ini akan semakin banyak,” kata dia.

Pemerintah pun akan terus melakukan percepatan program vaksinasi. Diharapkan pada akhir 2021 sebanyak 181,5 juta masyarakat Indonesia sudah divaksinasi satu kali.

Ia juga menjelaskan bahwa vaksinasi ini tidak serta merta membuat kita kebal dari COVID-19. Namun vaksin ini akan membuat tubuh kita menjadi lebih tahan dan lebih cepat mengidentifikasi jika kemasukan virus.

“Sehingga orang yang divaksin masih bisa terkena virus COVID-19. Tetapi yang tadinya penyakitnya berat akan menjadi ringan. Orang yang harusnya penyakitnya ringan akan menjadi tanpa gejala,” tutur dia.

Dengan diperluasnya kategori masyarakat penerima vaksin, ini bisa menghambat penularan COVID-19 dengan terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity di masyarakat. (ifp)

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER